https://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/issue/feedJurnal Abdi Masyarakat Erau2025-10-30T08:26:30+00:00apt. Rusdiati Helmidanora, M.Sc[email protected]Open Journal Systems<p style="text-align: justify;">Jurnal Abdi Masyarakat ERAU merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda. "Erau" Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat mewadahi publikasi hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen-Dosen sebagai bentuk manifestasi Tri Darma Perguruan Tinggi. Jurnal Abdi Masyarakat ERAU merupakan jurnal elektronik yang menyajikan artilkel berasal dari multidisiplin Ilmu Kesehatan seperti Farmasi, Keperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan, Teknologi hasil pangan, Teknologi hasil pertanian dan Kesehatan Masyarakat yang diterbitkan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober.</p>https://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/918EDUKASI PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DAUN SIRIH (Piper Betle Linn.) DAN JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia S.) BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH2025-10-30T08:26:26+00:00Erfan Abdissalam[email protected]Abdullah Isra Syuhada[email protected]Tomi Perdani[email protected]Thoriq Afif Aliefian[email protected]<p>Kebersihan tangan merupakan aspek penting dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit. Hand sanitizer menjadi salah satu alternatif pembersih tangan yang praktis, namun sebagian besar produk di pasaran mengandung alkohol yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan hand sanitizer alami berbahan daun sirih (Piper betle L.) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) kepada siswa-siswi SMP PGRI 14 Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode kegiatan meliputi ceramah, praktik langsung, diskusi, serta evaluasi melalui pretest dan posttest. Kegiatan diikuti oleh 21 peserta dengan dominasi siswa berusia 13 tahun (52%). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta setelah pelaksanaan edukasi yang tercermin dari nilai posttest lebih tinggi dibandingkan pretest. Peserta juga mampu mempraktikkan pembuatan hand sanitizer alami menggunakan bahan sederhana yang tersedia di lingkungan sekitar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kebersihan tangan dan pemanfaatan bahan alam sebagai alternatif ramah lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran hidup bersih serta mendorong inovasi produk lokal berbasis bahan alami yang bernilai guna dan ekonomis.</p>2025-10-28T01:46:12+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/924PENINGKATAN EDUKASI MENGENAI BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA DAN OBAT BERBAHAYA DIKALANGAN GENERASI Z2025-10-30T08:26:27+00:00Asyha Astina Putri[email protected]Aura Reva Hartono[email protected]Ayu Maulida[email protected]Novita Apriyany Yonca[email protected]Novita Sari[email protected]Nur Azmi Najiya Putri[email protected]Eka Siswanto Syamsul[email protected]2025-10-28T01:53:31+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/926PENGENALAN PROFESI APOTEKER PADA SISWA SMP2025-10-30T08:26:28+00:00Husnul Warnida[email protected]Cindi Ulandari[email protected]Cindy Hesti Aprilia[email protected]Cleara Nabillah Syahputri Modellys[email protected]Nur Lailatul Azizah[email protected]Ocha Ramadhani[email protected]<p>Tujuan pengenalan profesi apoteker ini adalah untuk mengeksplorasi pengetahuan siswa SMPN 22 Samarinda mengenai peran dan tanggungjawab profesi apoteker. Diharapkan kegiatan ini akan memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman dan minat siswa terhadap profesi apoteker. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2025 bertempat di aula SMP Negeri 22 Samarinda di Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Peserta kegiatan adalah perwakilan siswa/siswi SMP anggota OSIS kelas 7 dan 8 sebanyak 25 orang. Pengenalan profesi farmasi kepada siswa SMP dilakukan dengan cara yang terstruktur, menghubungkan pengetahuan teoritis mengenai profesi farmasi dengan praktik sederhana yang dapat dilakukan peserta. Tahapan kegiatan terdiri atas pembukaan, pelaksanaan pre-test, penyampaian materi, diskusi dan tanya-jawab, praktek pembuatan lipbalm, games interaktif, pelaksanaan post-test, dan penutup. Hasil pre-test dan post menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, dari 23,36% menjadi 79,44%. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan citra apoteker dan menumbuhkan minat siswa SMPN 22 Samarinda terhadap karier di bidang farmasi.</p>2025-10-28T02:05:16+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/930PENYULUHAN KESEHATAN MENTAL DAN PELATIHAN PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BAGI GEN Z SMA YPM DIPONEGORO2025-10-30T08:26:28+00:00Dian Arsita Ramadhani[email protected]Erlingga Prihandani[email protected]Dinda Tahlia Salasabela[email protected]<p style="font-weight: 400;">Kesehatan mental remaja Gen Z merupakan isu yang semakin penting seiring dengan meningkatnya tekanan sosial, akademik, dan paparan teknologi digital. Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan pentingnya Kesehatan mental bagi anak remaja. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa remaja perempuan lebih rentan mengalami gangguan mental dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh perbedaan hormonal, cara mengelola emosi, serta tekanan sosial yang lebih besar terhadap perempuan. Faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap gangguan mental remaja Gen Z antara lain penggunaan media sosial yang berlebihan, bullying, kekerasan seksual, tekanan akademik, dan kondisi keluarga yang disfungsional. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perlunya peningkatan literasi kesehatan mental, penguatan peran keluarga, sekolah, dan lingkungan dalam upaya pencegahan dan penanganan gangguan mental pada remaja. Saran dari penelitian ini adalah pentingnya penyusunan program promosi kesehatan mental yang inklusif berbasis gender agar upaya pencegahan lebih tepat sasaran.</p>2025-10-28T02:13:04+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/931EDUKASI TENTANG GIZI SEIMBANG IBU RUMAH TANGGA DALAM MENDUKUNG ANAK SEHAT DAN AKTIF USIA DINI DI POSYANDU MELATI, SEMPAJA BARAT 2025-10-30T08:26:28+00:00Rusdiati Helmidanora[email protected]Selvia Maharani Sugiarti[email protected]Felia Ningsih[email protected]Ruth Meilansya[email protected]Fitri Kurnia Dewi[email protected]Firdhatun Nisa[email protected]Saida Mutia Landung[email protected]Zefri Wandi Putra[email protected]<p>Gizi seimbang merupakan faktor penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan optimal anak usia dini. Namun, kesadaran masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, terhadap pentingnya pola makan sehat masih tergolong rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran gizi seimbang melalui edukasi interaktif kepada ibu-ibu di Posyandu Melati, Sempaja Barat, Samarinda. Metode pelaksanaan meliputi observasi lapangan, wawancara, penyebaran kuesioner, serta praktik pembuatan nugget sehat berbahan dasar tahu dan tempe sebagai alternatif makanan bergizi yang terjangkau. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa 85% peserta memperoleh pemahaman lebih baik mengenai konsep gizi seimbang dan dampak negatif konsumsi makanan cepat saji. Sebanyak 100% peserta juga menunjukkan motivasi tinggi dalam menerapkan pola makan sehat di rumah. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu serta kurangnya variasi pengetahuan dalam pengolahan makanan bergizi. Meskipun demikian, kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan perilaku konsumsi makanan sehat di lingkungan keluarga. Dengan demikian, edukasi gizi berbasis masyarakat melalui kegiatan Posyandu berpotensi menjadi strategi efektif dalam upaya pencegahan masalah gizi pada anak usia dini. Disarankan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan dukungan lintas sektor.</p>2025-10-28T02:19:05+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/932MEMBANGUN POLA MAKAN SEHAT MELALUI EDUKASI GIZI SEIMBANG DAN PERILAKU CUCI TANGAN YANG BENAR PADA SISWA KELAS V (LIMA) SDN 008 SAMARINDA UTARA2025-10-30T08:26:28+00:00Hayatus Sa`adah[email protected]Sholihin[email protected]Fitriana[email protected]Gita Naomi Gracia[email protected]Hesti[email protected]Shelly Afrilliani[email protected]Sherly Ardelia Fitri[email protected]2025-10-28T02:28:23+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/9382025-10-30T08:26:29+00:00Agustiqori Al-Mubarak[email protected]Diana Kurnia Apriani[email protected]Erlingga Prihandani[email protected][email protected]Sunsugos Novzia Rahdana[email protected]Hidayat[email protected]Immanuela Oray Theodora[email protected]Inda Tombang[email protected]Siti Rahmah[email protected]Siti Saharani[email protected]<p>Eco-enzyme adalah produk pemanfaatan limbah organik (buah/sayur) yang difermentasikan dengan gula dalam suatu wadah dan didiamkan selama 3 bulan hingga menjadi larutan aktif. Penggunaan eco-enzyme sebagai larutan pembersih alami berkontribusi menjaga lingkungan karena mengolah limbah sampah organik skala rumah tangga. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan edukasi dalam pengelolaan sampah/limbah, diperlukan tambahan informasi dan pengetahuan serta kesadaran kelompok masyarakat akan pembuatan Eco-enzyme sebagai salah satu produk multi fungsi, yang dapat mengatasi permasalahan banyaknya limbah atau sampah organik, khususnya dalam rumah tangga. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu sosialisasi kegiatan dan memberikan edukasi melalui ceramah dan diskusi. Hasil dari pelatihan pembuatan Eco-enzyme ini dapat membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengelola limbah organik, baik limbah hasil pertanian dan peternakan, maupun limbah rumah tangga. Dengan pelatihan ini, masyarakat dapat memanfaatkan limbah organik mereka sendiri untuk membuat eco-enzyme. Selain mengurangi limbah organik yang masuk ke lingkungan, pelatihan ini juga dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.</p>2025-10-29T07:18:26+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/952SOSIALISASI HEALING GARDEN PROJECT: INOVASI TAMAN TOGA SEBAGAI MEDIA EDUKASI DAN RUANG SEHAT BAGI MASYARAKAT DAN PEMBUATAN VIDEO POTENSI DESA MENDIK KARYA2025-10-30T08:26:29+00:00Eko Sugiharto[email protected]Andro Saputra[email protected]Annisa Nuriya Tsaqifa[email protected]Amalia Puspita Sari[email protected]Hana Nabila[email protected]Nur Fakhira[email protected]Oktavia Ningrum[email protected]Nadya Natasya Ghaida [email protected]<p>Desa Mendik Karya merupakan salah satu desa yang memiliki potensi alam dan sumber daya masyarakat yang cukup besar, namun masih perlu dikembangkan agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Kehidupan masyarakat desa yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, perkebunan, dan kegiatan lokal lainnya menjadikan desa ini memiliki banyak kekayaan alam yang bisa digali lebih dalam. Disamping itu, lingkungan desa yang masih asri dan masyarakatnya yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan memberikan peluang besar untuk menghadirkan program-program yang bermanfaat secara praktis, edukatif, sekaligus estetis bagi seluruh warga. Salah satu program kerja andalan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mendik Karya adalah Healing Garden Project yang berfokus pada pembuatan Taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Tujuan dari Healing Garden Project ini tidak hanya sebatas memperindah lingkungan, tetapi juga menghadirkan ruang hijau yang berfungsi sebagai media edukasi serta ruang healing bagi masyarakat. Taman TOGA diharapkan menjadi sarana untuk memperkenalkan kembali pemanfaatan tanaman obat tradisional, meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat, sekaligus memperkuat ikatan masyarakat dengan lingkungannya. Bahan yang digunakan pada program kerja ini adalah beberapa Tanaman Obat Keluarga (TOGA), cat, kuas, paku, barcode, batu kerikil, botol bekas, bambu, kamera handphone, laptop, software editing, dan papan nama lokasi. Metode yang digunakan pada program kerja ini meliputi beberapa tahap yaitu penanaman berbagai jenis tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan, melakukan pengecatan area taman agar terlihat lebih menarik, membangun fasilitas pendukung, hingga membuat barcode berisi informasi mengenai jenis tanaman dan khasiatnya. Dengan adanya barcode ini, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan mengenai manfaat tanaman obat tradisional hanya dengan melakukan scan melalui ponsel. Dari hasil yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa Program KKN Universitas Mulawarman di Desa Mendik Karya berhasil membangun Taman TOGA sebagai ruang hijau edukatif dengan inovasi barcode digital serta membuat video potensi desa yang menampilkan keunggulan alam, sosial, dan budaya. Kegiatan berjalan lancar dengan dukungan masyarakat dan pemerintah desa. Dengan saran taman dan video tersebut terus dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan promosi, serta kegiatan serupa dikembangkan melalui pelatihan pengolahan tanaman obat dan program desa berbasis lingkungan. Selain pembuatan Taman TOGA, kami juga mengembangkan program unggulan lain berupa pembuatan video potensi desa. Program ini bertujuan mendokumentasikan serta memperkenalkan berbagai potensi Desa Mendik Karya, baik dari aspek sumber daya alam, pertanian, budaya, maupun kehidupan sosial masyarakatnya. Video tersebut menjadi sarana promosi yang dapat membantu desa dalam memperluas jangkauan informasi mengenai keunggulan yang dimiliki, sekaligus menjadi identitas visual desa di masa depan. Melalui Healing Garden Project dan pembuatan video potensi desa, kami berupaya memberikan kontribusi nyata yang berkelanjutan. Desa Mendik Karya tidak hanya memperoleh ruang hijau yang indah dan edukatif, tetapi juga memiliki media publikasi yang mampu mendukung perkembangan serta pengenalan desa kepada masyarakat luas.</p>2025-10-29T07:26:28+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/954MENGGALI POTENSI JAMU SEBAGAI DETOKSIFIKASI TUBUH: PENYULUHAN KEPADA WARGA DESA GIRI AGUNG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA2025-10-30T08:26:30+00:00Alpianor S.[email protected]Deasy Nur Chairin Hanifa[email protected]Destyna Fitrillah Yusril[email protected]Fathur Rahman[email protected]Karien Reginawati Rakhman[email protected]M. Rizqi Ramdhani Bahri[email protected]Tiara[email protected]Naila Dwi Ratna Sari[email protected]Healt Menvianti Juwita Putri[email protected]<p>Rempah-rempah merupakan sumber daya hayati yang sejak lama telah berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu pengolahan rempah di Indonesia dengan menjadikannya sebuah minuman berbahan herbal yang disebut jamu. Salah satu manfaat jamu yaitu sebagai detoksifikasi zat-zat berbahaya di dalam tubuh. Program pengabdian masyarakat di Desa Giri Agung, Kabupaten Kutai Kartanegara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai pemanfaatan rempah-rempah dalam produksi jamu sebagai detoksifikasi alami. Kegiatan ini meliputi serangkaian aktivitas, seperti pemeriksaan kesehatan, diskusi interaktif, pretest dan posttest, serta penyuluhan pembuatan jamu. Pada pelaksanaannya, tim pengabdian berperan aktif sebagai narasumber dan fasilitator. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan di kalangan warga. Skor Pretest masyarakat Desa Giri Agung mendapat nilai 29,03%. Hasil ini mengalami peningkatan tajam menjadi 100% pada Posttest. Hal ini menggambarkan efektivitas penyuluhan yang telah diberikan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga dalam pembuatan jamu yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat di desa tersebut. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi para petani rempah di Desa Giri Agung. Adanya peningkatan pengetahuan dalam pengolahan rempah diharapkan masyarakat dapat meningkatkan nilai jual produk dan berkontribusi pada pelestarian sumber daya lokal. Sehingga diharapkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Giri Agung dapat meningkat secara keseluruhan.</p>2025-10-29T07:34:42+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erauhttps://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/erau/article/view/961PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG RISIKO DAN DIAGNOSIS DINI TUBERKULOSIS MELALUI EDUKASI DI PUSKESMAS MEKARMUKTI CIKARANG UTARA2025-10-30T08:26:30+00:00Abdul Rozak[email protected]Masita Sari Dewi[email protected]Marselina[email protected]Salma Hilmy Rusydi Hashim[email protected]Nuzul Gyanata Adiwisastra[email protected]Ulyati Ulfah[email protected]La Ode Muhammad Anwar[email protected]Ike Maya Permanasari[email protected]Zahra Nabila Ramadhani[email protected]Rini Afifah Puspitawati[email protected]Galih Muhammad Faqih[email protected]Alifia Maulida[email protected]Aisyah Lidya Putri[email protected]Retno Tri Anjani[email protected]<p>Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global di Indonesia, negara Indonesia menempati peringkat kedua kasus TB terbanyak di dunia. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang risiko dan pentingnya diagnosis dini TB menjadi faktor utama tingginya angka kejadian penyakit ini. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko dan diagnosis dini tuberkulosis melalui edukasi terstruktur. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan menggunakan media leaflet yang dilaksanakan di Puskesmas Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan posttest pada 20 peserta untuk mengukur tingkat pemahaman sebelum dan sesudah penyuluhan. Materi edukasi meliputi definisi TB, cara penularan, gejala klinis, faktor risiko, pentingnya diagnosis dini, dan cara pencegahan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta, dimana pada pretest mayoritas peserta (50%) memperoleh nilai 80 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 100. Setelah penyuluhan, dilakukan evaluasi kembali dengan posttest menunjukkan peserta yang memperoleh nilai 100 meningkat menjadi 20%, nilai 90 sebanyak 30%, dan tidak ada peserta yang memperoleh nilai di bawah 70. Berdasarkan hasil penyuluhan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode pemaparan materi dengan media leaflet terbukti efektif meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai TB. Disarankan agar kegiatan edukasi serupa dilakukan secara berkala dengan melibatkan lebih banyak peserta dan wilayah yang lebih luas, serta pengembangan media edukasi yang lebih variatif untuk mendukung program pencegahan dan pengobatan penyakit Tuberkulosis.</p>2025-10-29T07:43:50+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Abdi Masyarakat Erau