PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG RISIKO DAN DIAGNOSIS DINI TUBERKULOSIS MELALUI EDUKASI DI PUSKESMAS MEKARMUKTI CIKARANG UTARA

  • Abdul Rozak Universitas Medika Suherman
  • Masita Sari Dewi Universitas Medika Suherman
  • Marselina Universitas Medika Suherman
  • Salma Hilmy Rusydi Hashim Universitas Medika Suherman
  • Nuzul Gyanata Adiwisastra Universitas Medika Suherman
  • Ulyati Ulfah Universitas Medika Suherman
  • La Ode Muhammad Anwar Universitas Medika Suherman
  • Ike Maya Permanasari Universitas Medika Suherman
  • Zahra Nabila Ramadhani Universitas Medika Suherman
  • Rini Afifah Puspitawati Universitas Medika Suherman
  • Galih Muhammad Faqih Universitas Medika Suherman
  • Alifia Maulida Universitas Medika Suherman
  • Aisyah Lidya Putri Universitas Medika Suherman
  • Retno Tri Anjani Universitas Medika Suherman
Keywords: Tuberkulosis, Edukasi, Pernapasan, Masyarakat, Kesehatan

Abstract

Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global di Indonesia, negara Indonesia menempati peringkat kedua kasus TB terbanyak di dunia. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang risiko dan pentingnya diagnosis dini TB menjadi faktor utama tingginya angka kejadian penyakit ini. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko dan diagnosis dini tuberkulosis melalui edukasi terstruktur. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan menggunakan media leaflet yang dilaksanakan di Puskesmas Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan posttest pada 20 peserta untuk mengukur tingkat pemahaman sebelum dan sesudah penyuluhan. Materi edukasi meliputi definisi TB, cara penularan, gejala klinis, faktor risiko, pentingnya diagnosis dini, dan cara pencegahan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta, dimana pada pretest mayoritas peserta (50%) memperoleh nilai 80 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 100. Setelah penyuluhan, dilakukan evaluasi kembali dengan posttest menunjukkan peserta yang memperoleh nilai 100 meningkat menjadi 20%, nilai 90 sebanyak 30%, dan tidak ada peserta yang memperoleh nilai di bawah 70. Berdasarkan hasil penyuluhan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode pemaparan materi dengan media leaflet terbukti efektif meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai TB. Disarankan agar kegiatan edukasi serupa dilakukan secara berkala dengan melibatkan lebih banyak peserta dan wilayah yang lebih luas, serta pengembangan media edukasi yang lebih variatif untuk mendukung program pencegahan dan pengobatan penyakit Tuberkulosis.

Published
2025-10-29