PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BAGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI SMK KH. GHALIB PRINGSEWU

  • Pira Prahmawati Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
  • Tiara Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
Keywords: Penyuluhan, Bantuan Hidup Dasar (BHD)

Abstract

Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan masalah kegawatdaruratan dapat menyebabkan kematian mendadak sebelum korban di bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.Cedera bahkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas tersebut dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat dialami oleh siapa saja termasuk pelajar yang menggunakan kendaraan beroda dua ke sekolah. Dalam hal ini pelajar umumnya sebagai korban kecelakaan namun dapat juga sebagai penolong dengan memberikan bantuan hidup dasar (BHD) kepada orang lain. Penggunaan sepeda motor setiap tahunnya semakin meningkat termasuk dikalangan pelajar dengan alasan menggunakan sepeda motor bisa lebih cepat dan dapat menghindari kemacetan. Namun dampak dari fenomena tersebut, angka kejadia kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor meningkat dan pelajar (usia 10 – 19 tahun) menjadi korban kecelakaan urutan kedua setelah kelompok usia 20-29 tahun. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelajar tentang bantuan hidup dasar bagi korban kecelakaan lalu lintas sehingga dapat menurunkan angka kecacatan atau kematian. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, tanya jawab dan demonstrasi terkait ketrampilan BHD. Materi yang disampaikan adalah perinsip sebelum menolong pasien kecelakaan 3A, mengecek respon pasien/kesadaran, denyut nadi, pernapasan dan resusitasi jantung paru (RJP) Hasil kegiatan ini menunjukkan pengetahuan siswa sebelum dilakukan penyuluhan BHD mayoritas pengetahuannya adalah kurang, yaitu sebesar 63%, pengetahuan siswa sesudah dilakukan penyuluhan BHD mayoritas pengetahuannya adalah baik, yaitu sebesar 78%, keterampilan siswa setelah dilakukan praktik BHD mayoritas keterampilannya adalah cukup, yaitu sebesar 59%. Diharapkan metode penyuluhan yang digunakan lebih bervariasi yaitu kombinasi ceramah interaktif , demonstrasi dan video edukasi.

Published
2022-04-13